- Back to Home »
- Pelajaran »
- PENGERTIAN BANGSA MENURUT PARA AHLI
Bangsa secara umum dapat diartikan sebagai “Kesatuan orang-orang yang sama asal keturunan, adat, agama, dan historisnya”.
Bangsa adalah sekelompok besar manusia yang memiliki cita-cita moral
dan hukun yang terikat menjadi satu karena keinginan dan pengalaman
sejarah di masa lalu serta mendiami wilayah suatu Negara.
Mengenai makna atau pengertian Bangsa, banyak tokoh atau ahli
ketatanegaraan yang mengemukakan pendapatnya, antara lain sebagai
berikut:
1. Ernest Renan
Sebagai Ilmuwan Prancis, Ernest Renan berpendapat bahwa bangsa
terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama dengan perasaan
kesetiakawanan yang Agung.
2. F.Ratzel
Seorang ahli dari Jerman ini berpendapat bahwa sebuah bangsa
terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat atau keinginan tersebut
muncul karena adanya perasaan kesatuan antara manusia dan lingkungan
tempat tinggalnya.
3. Hans Kohn
Ilmuwan dari Jerman ini berpendapat bahwa bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah.
4. Jalobsen dan Lipman
Berpendapat bahwa bangsa adalah suatu kesatuan budaya dan kesatuan politik (Culture Unity and Political Unity).
5. Otto Bauer
Ilmuwan dari Jerman ini berpendapat bahwa pengertian bangsa adalah
sekelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter atau sifat, karena
adanya persamaan nasib.
6. Rawink
Bangsa adalah sekumpulan manusia yang bersatu pada satu wilayah dan
memunyai keterikatan dengan wilayah tersebut. Dengan batas teritori
tertentu dan terletak dalam geografis tertentu.
7. Ki Bagoes Hadikoesoemo
Bangsa pada persatuan antara orang dan tempat.
8. Jalobsen dan Libman
Bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan kesatuan (Politic unity).
9. Guibernau
Bangsa adalah negara kebangsaan memiliki unsur-unsur penting
pengikat, yaitu: psikologi (sekelompok manusia yang memiliki kesadaran
bersama untuk membentuk satu kesatuan masyarakat – adanya kehendak
untuk hidup bersama), kebudayaan (merasa menjadi satu bagian dari suatu
kebudayaan bersama), teritorial (batas wilayah atau tanah air),
sejarah dan masa depan (merasa memiliki sejarah dan perjuangan masa
depan yang sama), dan politik (memiliki hak untuk menjalankan
pemerintahan sendiri)
10. Rudolf Kjellen
Bangsa dianalogikan dengan suatu organisme biotis dan menyamakan jiwa
bangsa dengan nafsu hidup dari organisme termaksud. Suatu bangsa
mempunyai dorongan kehendak untuk hidup, mempertahankan dirinya dan
kehendak untuk berkuasa.
11. Benedict Anderson
Bangsa lebih mengacu kepada pemahaman atas suatu masyarakat yang
mempunyai akar sejarah yang sama dimana praxis pengalaman atas
penjajahan begitu kental dirasakan oleh masyarakat terjajah dan semakin
lama akan semakin mengkristalkan pengalaman atas rasa solidaritas
kebersamaan yang tinggi diantara mereka.
Referensi :
SUMBER 1
SUMBER 2