Posted by : Ako Solekhudin Thursday, 20 December 2012

 
UDARA yang sedang panas-panasnya seperti sekarang ini, tak ada salahnya juga kita mempunyai AC (Air Conditioner). Pemakaian AC bukan suatu barang baru lagi bagi kita yang tinggal di perkotaan, atau mereka yang berlama-lama di kantor mengerjakan tugas, dan mereka yang berada di dalam mobil dan harus menghadapi kemacetan jalan raya setiap harinya. Bahkan sekarang banyak model AC yang makin beragam di pasaran. Kita tinggal memilih sesuai kebutuhan, model dan budget tentunya. Tanpa perangkat pendingin itu, rasanya kita yang tinggal di perkotaan yang panas, padat dan penuh sesak ini jadi malas untuk beraktivitas, tidak bisa tidur, bahkan mudah terpancing emosi.

Namun kita sekadar mencari kenyamanan di tengah iklim tropis yang mudah membuat gerah, tanpa peduli efek buruk di balik kenyamanan hawa dingin yang dihasilkan mesin penyejuk ruangan. Berbagai efek dan dampak buruk AC bagi tubuh perlu kita ketahui, agar bisa meminimalisir penggunaan AC atau mencari teknologi pendingin udara yang lebih menyehatkan dan memberikan perlindungan dari virus dan kuman. Berikut efek negatif AC bagi tubuh:

1. Gemuk

Sejumlah penelitian menguatkan tudingan bahwa suhu udara yang nyaman menjadi salah satu dari 10 penyebab utama kenaikan berat badan. Suhu udara yang nyaman seringkali membuat kita malas bergerak. Minimnya aktivitas tubuh meniadakan pelepasan energi pembakaran lemak.

Dalam jangka panjang, timbunan lemak akan terakumulasi dan memicu obesitas. Sebab itu, mereka yang terbiasa hidup di ruangan berpenyejuk ruangan disarankan memiliki jadwal rutin berolahraga untuk membakar lemak tubuh.

2. Sick Building Syndrom

Perbedaan suhu udara antara ruangan berpendingin udara dan luar ruang bisa memengaruhi daya tahan tubuh. Beranjak ke ruang dingin dalam kondisi bercucur keringat usai melakukan aktivitas di bawah sinar matahari bisa mengakibatkan sakit kepala, lemas, sesak napas, bahkan sulit berkonsentrasi.

3. Penularan Penyakit

Hampir semua ruang berpendingin udara minim ventilasi. Kondisi ini membuat sirkulasi udara tidak lancar dan hanya menghasilkan udara daur ulang. Saat salah satu penghuninya membawa virus, secara otomatis virus itu akan terperangkap di ruangan sehingga berpotensi menular ke penghuni lain dengan cepat.

4. Penuaan Kulit

Mesin pendingin udara bekerja menurunkan temperatur udara dengan menangkap partikel-partikel air di udara untuk memproduksi hawa dingin. Kondisi ini secara tak langsung menurunkan kelembaban udara yang memicu masalah kulit kering.

Jika sebagian besar waktu kita habis di ruang berpendingin udara biasakan menggunakan pelembab ekstra untuk kulit. Kita harus memiliki trik untuk menjaga kelembaban kulit demi mempertahankan elastisitasnya.

Pada dasarnya desain AC yang dipakai untuk mengatur suhu ruangan secara kontinu dapat mengeluarkan bahan polutan. Kadar gas-gas SO2, CO2, dan O2 di dalam ruangan tidak dipengaruhi oleh keberadaan AC. Bahan partikulat dapat dikurangi secara signifikan oleh AC dengan filter yang efektif. Kadar pollen di dalam ruangan dapat berkurang secara signifikan dengan adanya AC. Jumlah bakteri dan spora di gedung dengan AC kemungkinan akan lebih sedikit daripada gedung tanpa AC, walaupun sampai saat ini hal tersebut masih diperdebatkan.

SUMBER

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Ako Solekhudin. Powered by Blogger.

Daftar Isi

Blog Archive

- Copyright © 2013 FOXIST -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -