- Back to Home »
- Pelajaran »
- Mengenal lebih jauh tentang sumber mata Air Panas
Posted by : Ako Solekhudin
Sunday, 23 December 2012
Mata air panas atau sumber air panas adalah mata air
yang dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan
secara geotermal. Air yang keluar suhunya di atas 37 °C (suhu tubuh manusia),
namun sebagian mata air panas mengeluarkan air bersuhu hingga di atas titik
didih.[1] Di seluruh dunia terdapat mata air panas yang tidak terhitung
jumlahnya, termasuk di dasar laut dan samudra.
Air panas lebih dapat mengencerkan padatan mineral,
sehingga air dari mata air panas mengandung kadar mineral tinggi, seperti
kalsium, litium, atau radium. Mandi berendam di dalam air panas bermineral
dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berdasarkan alasan
tersebut, orang membangun pemandian air panas dan spa untuk tujuan rekreasi dan
pengobatan.
1. Sumber Panas
Air yang keluar dari mata air panas dipanaskan oleh
geotermal (panas bumi). Semakin dalam letak batu-batuan di dalam perut bumi,
semakin meningkat pula temperatur batu-batuan tersebut. Peningkatan temperatur
batuan berbanding dengan kedalaman disebut gradien geotermal. Air merembes ke
dalam kerak bumi, dan dipanaskan oleh permukaan batu yang panas. Air yang sudah
dipanaskan keluar di mata air panas yang lokasinya jauh dari gunung berapi.
Di kawasan gunung berapi, air dipanaskan oleh magma
hingga menjadi sangat panas. Air menjadi terlalu panas hingga membentuk tekanan
uap, dan menyembur ke permukaan bumi sebagai geyser. Bila air hanya mencapai
permukaan bumi dalam bentuk uap, maka disebut fumarol. Bila air tercampur
dengan lumpur dan tanah liat, maka disebut kubangan lumpur panas.
2. Debit Air Panas
Debit air di mata air panas berkisar dari rembesan
hingga sungai air panas. Berikut ini adalah daftar lokasi mata air panas dengan
debit yang tinggi.
* Total aliran sejumlah 47 mata air panas di Hot
Springs, Arkansas: 35 liter per detik.
* Perkiraan total aliran kompleks mata air panas kota
Truth or Consequences di New Mexico: 99 liter per detik.
* Lava Hot Springs di Idaho: 130 liter per detik.
* Glenwood Springs di Colorado: 143 liter per detik.
* Elizabeth Springs di barat Queensland, Australia: 158
liter per detik (data dari akhir tahun 1800-an), tapi sekarang hanya 5 liter
per detik.
* Deildartunguhver di Islandia: 180 liter per detik.
* Mata air di Caldas Novas, Brasil dipompa selama 14
jam per hari dari 86 sumur dengan debit 333 liter per detik (debit per sumur
rata-rata 3,88 liter per detik).
* Di Beppu, Jepang terdapat 2.850 sumber air panas yang
merupakan kawasan onsen dengan debit terbesar di Jepang. Total debit semua
sumber air panas di Beppu: 1.592 liter per detik (debit per sumur: 0,56 liter
per detik).
* Di Kokonoe, Jepang terdapat 303 sumber air panas
dengan debit 1.028 liter per detik (debit per sumur: 3,39 liter per detik).
* Di Prefektur Oita, Jepang terdapat 4.762 sumber air
panas dengan total debit 4.437 liter per detik (debit per sumur: 0,93 liter per
detik).
* Tamagawa Onsen di Prefektur Akita, Jepang memiliki
debit tertinggi di Jepang: 150 liter per detik. Aliran air selebar 3 meter
dengan temperatur 98 °C.
* Di Nage, 8 km barat daya Bajawa, Nusa Tenggara Timur,
Indonesia terdapat sejumlah mata air dengan total debit 453,6 liter per detik.
* Total debit dari 3 mata air panas di Mengeruda, Wae
Bana, dan Piga (18 km timur laut Bajawa, Nusa Tenggara Timur) adalah 450 liter
per detik.
* Lebih dari 60 mata air yang disebut Mata Air
Dalhousie di Taman Nasional Witjira, Australia pernah memiliki total debit air
23.000 liter per detik (debit rata-rata 325 liter per detik). Debit air
sekarang sudah berkurang menjadi 17.370 liter per detik (debit rata-rata 250
liter per detik).
Ako Solekhudin. Powered by Blogger.