Posted by : Ako Solekhudin Wednesday 5 October 2016



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu kebutuhan bagi manusia yang vital dalam usahanya untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Oleh karena itu pendidikan bukan hanya untuk anak-anak saja, melainkan orang dewasa, dan lansia pun perlu mendapatkan pendidikan. Pendidikan untuk orang dewasa dikenal dengan islilah Andragogi. Andragogi dikenal juga dengan teknologi perlibatan orang dewasa dalam pembelajaran.
Andragogi memiliki peranan yang sangat penting karena konsep pendidikan salah satunya untuk meningkatkan sumber daya manusia. Kurangnya sumber daya manusia bisa menyebabkan sulitnya mencari pekerjaan dan meningkatnya angka pengangguran, karena mereka tidak memiliki keahlian sehingga tidak bisa produktif sendiri. Dalam upaya meningkatkan produktifitas masyarakat maka diperlukan keahlian tertentu, sehingga diperlukan adanya sebuah pendidikan dalam bentuk pelatihan. Maka dari itu sebagai bentuk implementasi dari mata kuliah Andragogi, penyusun membuat sebuah rencana untuk mengadakan pelatihan “Pembuatan Brownies Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.
Pelatihan membuat “Brownies Kangkung” diharapkan dapat menciptakan manfaat yang besar untuk masyarakat. Selain masyarakat punya keahlian membuat produk makanan baru, mereka bisa menciptakan peluang usaha dari produknya tersebut. Brownies kangkung ini merupakan sebuah inovasi baru yang unik dan langka. Selain itu bahan dasar pembuatannya mudah didapatkan, dan menghasilkan produk yang memilki kandungan gizi yang baik, juga memiliki nilai jual.


B.     TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Pelatihan Pembuatan “Pembuatan Brownies Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.  adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah andragogi dengan mengaplikasikan ilmu andragogi pada masyarakat.
2.      Memberikan pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat Brownies Kangkung.
3.      Sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa pendidikan khusus kepada masyarakat.



BAB II
PELAKSANAAN
A.    Nama Kegiatan
Adapun nama kegiatan ini adalah Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) berupa pelatihan membuat brownies kangkung sebagai inovasi pangan lokal kaya gizi.

B.     Waktu dan Tempat Kegiatan
1.      Waktu                   : Sabtu, 21 November 2015
2.        Tempat                 :Jalan Supratman, Kelurahan Cihaur Geulis, Kecamatan     Cibeunying kaler

C.    Sasaran Kegiatan
Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) ini adalah orang dewasa tepatnya ibu rumah tangga sebanyak 11 orang dari 15 orang target.

D.    Prosedur Pelaksanaan
Pada pelatihan ini panitia beranggotakan 10 orang. Saat pelaksanaan seluruh panitia bekerja sesuai dengan perannya. Adapun pembagiaan tugas saat pelaksanaan yaitu;
-          2 orang sebagai pelatih utama (trainer utama), yang bertugas mengarahkan peserta terkait langkah-langkah dan praktek membuat brownies kangkung.
-          6 orang sebagai pelatih pendamping (trainer pendamping), yang bertugas untuk mendampingi peserta pelatihan ketika terjadi kebingungan.
-          1 orang dokumentator, yang bertugas untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan dari awal hingga selesai.
-          1 orang mengatur/mengkondisikan jalannya kegiatan (MC), yang bertugas untuk mengatur jalannya kegiatan dan mengkondisikan peserta serta pelatih (trainer). 
Adapun jumlah peserta pelatihan yaitu sebanyak 11 orang. 11 orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masingnya adalah 5 dan 6 yang didampingi oleh 3 trainer untuk masing-masing kelompok.
Proses pelatihan dilakukan secara bersama-sama dengan 2 orang instruktur atau pelatih utama yang memimpin pembuatan brownies kangkung dari bahan mentah hingga menjadi brownies kangkung yang siap dimakan. Instruktur atau pelatih utama inilah yang memberi pengarahan kepada peserta pelatihan terkait langkah-langkah dalam pembuatan brownies tersebut sembari instruktur atau pelatih utama juga ikut melakukannya. Sehingga pada saat pelatihan ketika peserta pelatihan kurang memahami instruksi yang diberikan maka mereka dapat melihat langsung seperti apa prosesnya yang dilakukan oleh instruktur atau pelatih utama. Selain itu mereka juga dapat bertanya kepada para trainer pendamping yang ada di masing-masing kelompok.
E.     Deskripsi Kegiatan
Kegiatan P2M ini dilaksanakan pada pukul 10.45 yang diawali dengan pembukaan oleh MC, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan singkat tujuan kegiatan dengan membuat brownies kangkung, serta pembagian kelompok dalam membuat brownies kangkung. Dikarenaka peserta yang hadir sebanyak 11 orang, maka peserta dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing kelompokya terdiri dari 5 dan 6 orang. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam, sehingga kegiatan ini berakhir pada pukul 13.00.
Peserta sangat antusias dalam kegiatan ini, terlihat dari banyaknya peserta yang menanyakan kepada panitia terkait brownies kangkung, bahkan ada yang menanyakan selain kangkung brownies dapat diinovasi dari sayuran atau buah-buahan apa saja. Namun tak hanya itu, bahkan ada peserta yang sharing tentang anak berkebutuhan khusus yang ada disekitar rumahnya, sehingga panitia dan peserta terlihat akrab.
Terlihat baik kerjasama antar anggota kelompok dalam pembuatan brownies kangkung, ibu-ibu saling berbagi tugas sehingga tidak ada peserta yang bosan atau merasa tidak ada pekerjaan. Saat proses pembuatan brownies kangkung terlihat canda antar anggota kelompok, kedua kelompok terlihat sangat kompak sekali, bahkan kedua kelompok saling bersaing secara sehat untuk dapat membuat brownies kangkung dengan rasa yang sempurna. Proses demi proses terlewati, hingga sampailah pada proses pengukusan brownies yang membutuhkan waktu cukup lama. Agar tidak kosong panitia pun membuka sesi diskusi terkait apapun. Ibu-ibu pun antusias, kebanyakan dari mereka menanyakan tentang anak berkebutuhan khusus dan cerita tentang anak berkebutuhan khusus yang ada disekitar rumah mereka.
  Setelah beberapa menit, brownies pun matang. Masing-masing kelompok tidak sabar melihat hasil brownies kangkung tersebut. Kedua kelompok segera mengangkat dan meletakkannya dipiring. Setelah itu mereka pun memotongnya dan segera mencicipi. Ternyata hasil brownies kangkung pada kedua kelompok tidak sama, karena ternyata salah satu kelompok menghasilkan brownies dengan tekstur sangat lembut dan rasa yang pas dibanding dengan kelompok lain. Ibu-ibu pun terlihat senang karena mereka berhasil membuat brownies kangkung dengan tekstur dan rasa yang baik.
 Kegiatan pun selesai dan ditutup oleh MC sekaligus testimony dari salah satu peserta yang mengatakan bahwa kegiatan ini snagat bermanfaat dan hasilnya pun tidak mengecewakan dan bahkan mereka ingin mencoba membuat dengan inovasi yang lain seperti bayam, wortel, dan lain-lain sesuai selera. Ibu-ibu pun berharap kegiatan seperti ini sering dilakukan agar mereka mempunyai keterampilan demi menjadi ibu rumah tangga yang produktif.

BAB III
KESIMPULAN
A.    KESIMPULAN
Pelatihan brownies kangkung ini, didasari oleh perlunya peningkatan skill masyarakat dalam bidang tertentu agar mereka bisa lebih produktif.  Ibu rumah tangga yang pada umumnya memiliki aktivitas monoton dan cenderung  hanya mengurus rumah. Maka dari itu perlu memiliki kecakpan tertentu yang dapat membuat mereka bisa menciptakan peluang usaha, dan mampu memperoleh penghasilan tambahan.  Brownies kangkung juga merupakan sebuah inovasi baru sehingga adanya pelatihan ini merupakan suatu pembuka jalan pada masyaarakat untuk bisa lebih produktif yang dapat menjadi peluang berwirausaha.

B.     EVALUASI
Berdasarkan tujuan pelatihan ini yaitu:
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah andragogi dengan mengaplikasikan ilmu andragogi pada masyarakat.
2.      Memberikan pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat Brownies Kangkung.
3.      Sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa pendidikan khusus kepada masyarakat.

Maka dari ketiga tujuan ini sudah dapat dilakukan evaluasi. Untuk bagian yang pertama tujuan kegiatan pelatihan ini sudah tercapai dan tidak ada hambatan. Untuk poin yang kedua memberikan pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat Brownies Kangkung. Hal ini sudah dapat tercapai dengan baik hal ini ditandai dengan antusiasnya ibu-ibu mengikuti pelatihan ini. Terakhir untuk tujuan yang ke tiga sudah tercapai akan tetapi perlu beberapa hal yang di evaluasi terutama untuk masalah persiapan dan teknis pelaksanaan pelatihan brownies kangkung ini. Akan tetapi sebagai esensi yang perlu tercapai dari kegiatan ini sudah tercapai dengan baik hal ini ditandai dengan kegembiraan para ibu-ibu ketiak mengikuti pelatihan dan mereka mengatakan kegiatan pelatihan yang dilakukan tidak mengecewakan dan sangat bermanfaat, bahkan ada yang ingin mencoba membuat brownies dengan inovasi baru seperti menggunakan bayam, wortel, dan lain-lain.

Untuk mengunduh LPJ P2M Andragogi silahkan klik di sini

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Ako Solekhudin. Powered by Blogger.

- Copyright © 2013 FOXIST -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -