Program Pembelajaran Individual


Pernahkan anda byangkan jika RPP yang sudah anda buat tidak sesuai dengan kemampuan anak? atau mungkin anda sudah pernah mengalami hal tersebut, lantas apa usaha anda untuk mengatasinya?

Program Pembelajaran Individual adalah program pembelajaran yang materi ajar, metode, kurikulum, media disesuaikan dengan kemampuan dan potensi anak agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efeketif dan efisien. Program Pembelajaran Individual atau biasa disingkat menjadi PPI muncul atas filosofi tentang setiap anak merupakan individu yang unik, yang dengan keunikanya memiliki karakteristik khas, berupa kelebihan, potensi, dan kelemahan setiap anak berbeda.

Dalam pembuatan PPI harus berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan pada anak. asesmen merupakan pondasi awal dalam pembuatan PPI karena dengan melakukan asesmen, kita sebagai pendidik dapat mengetahui kemampuan, kelemahan, serta potensi yang dimiliki oleh anak, yang nantinya data asesmen diolah sebagai pengembangan dalam PPI. Karena setiap anak memiliki karakteristik yang khas, dalam pembuatan PPI seyogyanya dibuat berbeda dari setiap individu (memiliki karakteristik yang khas dari setiap program dengan individu lainya).

Untuk memudahkan guru dalam pembuatan PPI, berikut prosedur dalam membuat PPI, yaitu :

1.    Membuat isntrumen dengan melakukan 3 hal sebagai berikut:
a.    Menentukan Ruang Lingkup Asesmen
Menentukan ruang lingkup asesmen menjadi suatu hal yang penting, dikarenakan hal ini menjadikan gambaran tujuan apa yang akan kita capai. Ruang lingkup asesmen berfungsi untuk bisa memfokuskan aspek apa yang akan kita asesmen. Dengan menentukan ruang lingkup asesmen yang jelas, akan mempermudah dalam pelaksanaan asesmen. Asesmen yang kita lakukan  berfokus pada asesmen akademik, dimana dalam hal ini kegiatan asesmen berfokus pada asesmen matematika.
b.   Menentukan Kisi-kisi Asesmen
Kisi-kisi instrumen asesmen merupakan gambaran untuk menentukan butir instrumen. Hal ini berkaitan dengan ruang lingkup asesmen dan tahap perkembangan anak, karena setelah kita mempunyai ruang lingkup asesmen yang jelas maka kita akan mudah untuk menyususn kisi-kisi asesmen, dan kisi-kisi asesmen disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak.

c.    Merumuskan Butir Instrumen
Setelah membuat kisi-kisi, maka langkah selanjutnya dari kegiatan asesmen adalah merumuskan butir instrumen. Butir-butir instrumen merupakan turunan dari kisi-kisi instrumen. Butir instrumen digunakan sebagai alat untuk melakukan asesmen, maka dari itu butir instrumen bisa menjadi alat tes yang digunakan untuk menggali hambatan, kelebihan dan kebutuhan anak hingga pada akhirnya kita akan menghasilkan profil anak yang menjadi gambaran bagi seorang guru ntuk melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak.

2.    Melakukan identifikasi
Proses identifikasi merupakan kegiatan untuk mengetahui tingkat kemampuan anak secara keseluruhan. Adapun langkah-langkah yang kami lakukan dalam mengidentifikasi adalah sebagai berikut:
a.       Asesor meminta perizinan pada pihak sekolah untuk mengasesmen akademik matematika yang ditujukan kepada siswa kelas 4.
  1. Setelah mendapatkan perizinan tersebut, asesor melaksanakan kegiatan asesmen sesuai dengan  jadwal yang telah disepakati bersama.
  2. Di dalam kelas, asesor diberikan waktu hingga jam sekolah berakhir untuk mengasesmen siswa kelas satu secara keseluruhan.
  3. Asesor mencatat apa yang dilakukan selama proses asesmen berlangsung.
  4. Setelah didapat hasil asesmen secara  keseluruhan, asesor menganalisa hasil tersebut secara kuantitatif dan kualitatif.
  5. Adapun dalam kategori kuantitatif, terdapat 3 kategori seperti berikut:
Independent   : Anak mampu menjawab instrument dengan skor diantara             75% - 100% 
Instruction      : Anak mampu menjawab instrument dengan skor diantara          50% - 74% 
Frustration      : Anak mampu menjawab instrument dengan skor diantara            0% - 49%

3.      Melakukan asesmen
Asesmen dilakukan kepada anak yang dikategorikan berada pada level frustasi dari hasil identifikasi. Adapun proses asesmen ini dilakukan dengan menggunakan instrumen akademik matematika sehingga diketahui kelemahan, kelebihan dan kebutuhan anak. Proses asesmen ini sama seperti proses identifikasi, akan tetapi dilakukan dengan pengamatan yang lebih mendalam. Hingga dapat diketahui variant eror (letak kesalahan anak) dan variant strategy (cara anak melakukan pekerjaan).
4.        Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum adalah proses dimana asesor menganalisis kurikulum yang digunakan oleh SDN (Nama SD disamarkan) untuk dijadikan suatu landasan penyelarasan kurikulum.
5.        Penyelarasan Kurikulum
Penyelarasan kurikulum dilakukan untuk menyelaraskan antara hasil asesmen yang terdiri dari kemampuan, hambatan dan kebutuhan anak dengan kurikulum yang ada di SDN (Nama SD disamarkan).
6.        Menyusun Program Semester
Penyusunan program semester bertujuan untuk membuat jadwal materi dan alokasi waktu yang diperlukan selama satu semester. Alokasi waktu yang dibuat berdasarkan tingkat kesukaran materi yang akan dipelajari.
7.        Menyusun Silabus Pembelajaran
Silabus pembelajaran berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan alat atau sumber belajar.
8.        Menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI)
Program pembelajaran idividual adalah program yang dibuat berdasarkan kebutuhan anak yang sudah disesuaikan dengan kurikulum. Program pembelajaran ini berisi tentang taraf kemampuan siswa, kebutuhan belajar siswa, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode/media, proses pembelajaran, dan penilaian.   
9.        Melakukan Implementasi Program Pembelajaran Individual

Implementasi program pembelajaran individual merupakan pelaksanaan dari program pembelajaran yang telah disusun.

Prosedur dalam pembuatan PPI bertujuan agar mempermudah guru dalam membuatnya. PPI belum banyak diimplementasikan disekolah sekolah reguler, yang mestinya PPI wajib diimplementasikan disetiap sekolah reguler, tidak hanya di sekolah khusus. karena dengan adanya PPI pembelajaran bagi anak akan sesuai dengan kemampuanya, serta tujuan dari pembelajaran itu akan tercapai.

bagi viewer or reader yang tertari mengenai PPI, dapat mengunduh contoh laporan kegiatan PPI yang sudah dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung.

unduh

Monday 21 November 2016
Posted by Ako Solekhudin

LPJ P2M Andragogi



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah suatu kebutuhan bagi manusia yang vital dalam usahanya untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Oleh karena itu pendidikan bukan hanya untuk anak-anak saja, melainkan orang dewasa, dan lansia pun perlu mendapatkan pendidikan. Pendidikan untuk orang dewasa dikenal dengan islilah Andragogi. Andragogi dikenal juga dengan teknologi perlibatan orang dewasa dalam pembelajaran.
Andragogi memiliki peranan yang sangat penting karena konsep pendidikan salah satunya untuk meningkatkan sumber daya manusia. Kurangnya sumber daya manusia bisa menyebabkan sulitnya mencari pekerjaan dan meningkatnya angka pengangguran, karena mereka tidak memiliki keahlian sehingga tidak bisa produktif sendiri. Dalam upaya meningkatkan produktifitas masyarakat maka diperlukan keahlian tertentu, sehingga diperlukan adanya sebuah pendidikan dalam bentuk pelatihan. Maka dari itu sebagai bentuk implementasi dari mata kuliah Andragogi, penyusun membuat sebuah rencana untuk mengadakan pelatihan “Pembuatan Brownies Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.
Pelatihan membuat “Brownies Kangkung” diharapkan dapat menciptakan manfaat yang besar untuk masyarakat. Selain masyarakat punya keahlian membuat produk makanan baru, mereka bisa menciptakan peluang usaha dari produknya tersebut. Brownies kangkung ini merupakan sebuah inovasi baru yang unik dan langka. Selain itu bahan dasar pembuatannya mudah didapatkan, dan menghasilkan produk yang memilki kandungan gizi yang baik, juga memiliki nilai jual.


B.     TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Pelatihan Pembuatan “Pembuatan Brownies Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.  adalah sebagai berikut:
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah andragogi dengan mengaplikasikan ilmu andragogi pada masyarakat.
2.      Memberikan pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat Brownies Kangkung.
3.      Sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa pendidikan khusus kepada masyarakat.



BAB II
PELAKSANAAN
A.    Nama Kegiatan
Adapun nama kegiatan ini adalah Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) berupa pelatihan membuat brownies kangkung sebagai inovasi pangan lokal kaya gizi.

B.     Waktu dan Tempat Kegiatan
1.      Waktu                   : Sabtu, 21 November 2015
2.        Tempat                 :Jalan Supratman, Kelurahan Cihaur Geulis, Kecamatan     Cibeunying kaler

C.    Sasaran Kegiatan
Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) ini adalah orang dewasa tepatnya ibu rumah tangga sebanyak 11 orang dari 15 orang target.

D.    Prosedur Pelaksanaan
Pada pelatihan ini panitia beranggotakan 10 orang. Saat pelaksanaan seluruh panitia bekerja sesuai dengan perannya. Adapun pembagiaan tugas saat pelaksanaan yaitu;
-          2 orang sebagai pelatih utama (trainer utama), yang bertugas mengarahkan peserta terkait langkah-langkah dan praktek membuat brownies kangkung.
-          6 orang sebagai pelatih pendamping (trainer pendamping), yang bertugas untuk mendampingi peserta pelatihan ketika terjadi kebingungan.
-          1 orang dokumentator, yang bertugas untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan dari awal hingga selesai.
-          1 orang mengatur/mengkondisikan jalannya kegiatan (MC), yang bertugas untuk mengatur jalannya kegiatan dan mengkondisikan peserta serta pelatih (trainer). 
Adapun jumlah peserta pelatihan yaitu sebanyak 11 orang. 11 orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masingnya adalah 5 dan 6 yang didampingi oleh 3 trainer untuk masing-masing kelompok.
Proses pelatihan dilakukan secara bersama-sama dengan 2 orang instruktur atau pelatih utama yang memimpin pembuatan brownies kangkung dari bahan mentah hingga menjadi brownies kangkung yang siap dimakan. Instruktur atau pelatih utama inilah yang memberi pengarahan kepada peserta pelatihan terkait langkah-langkah dalam pembuatan brownies tersebut sembari instruktur atau pelatih utama juga ikut melakukannya. Sehingga pada saat pelatihan ketika peserta pelatihan kurang memahami instruksi yang diberikan maka mereka dapat melihat langsung seperti apa prosesnya yang dilakukan oleh instruktur atau pelatih utama. Selain itu mereka juga dapat bertanya kepada para trainer pendamping yang ada di masing-masing kelompok.
E.     Deskripsi Kegiatan
Kegiatan P2M ini dilaksanakan pada pukul 10.45 yang diawali dengan pembukaan oleh MC, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan singkat tujuan kegiatan dengan membuat brownies kangkung, serta pembagian kelompok dalam membuat brownies kangkung. Dikarenaka peserta yang hadir sebanyak 11 orang, maka peserta dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing kelompokya terdiri dari 5 dan 6 orang. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 2 jam, sehingga kegiatan ini berakhir pada pukul 13.00.
Peserta sangat antusias dalam kegiatan ini, terlihat dari banyaknya peserta yang menanyakan kepada panitia terkait brownies kangkung, bahkan ada yang menanyakan selain kangkung brownies dapat diinovasi dari sayuran atau buah-buahan apa saja. Namun tak hanya itu, bahkan ada peserta yang sharing tentang anak berkebutuhan khusus yang ada disekitar rumahnya, sehingga panitia dan peserta terlihat akrab.
Terlihat baik kerjasama antar anggota kelompok dalam pembuatan brownies kangkung, ibu-ibu saling berbagi tugas sehingga tidak ada peserta yang bosan atau merasa tidak ada pekerjaan. Saat proses pembuatan brownies kangkung terlihat canda antar anggota kelompok, kedua kelompok terlihat sangat kompak sekali, bahkan kedua kelompok saling bersaing secara sehat untuk dapat membuat brownies kangkung dengan rasa yang sempurna. Proses demi proses terlewati, hingga sampailah pada proses pengukusan brownies yang membutuhkan waktu cukup lama. Agar tidak kosong panitia pun membuka sesi diskusi terkait apapun. Ibu-ibu pun antusias, kebanyakan dari mereka menanyakan tentang anak berkebutuhan khusus dan cerita tentang anak berkebutuhan khusus yang ada disekitar rumah mereka.
  Setelah beberapa menit, brownies pun matang. Masing-masing kelompok tidak sabar melihat hasil brownies kangkung tersebut. Kedua kelompok segera mengangkat dan meletakkannya dipiring. Setelah itu mereka pun memotongnya dan segera mencicipi. Ternyata hasil brownies kangkung pada kedua kelompok tidak sama, karena ternyata salah satu kelompok menghasilkan brownies dengan tekstur sangat lembut dan rasa yang pas dibanding dengan kelompok lain. Ibu-ibu pun terlihat senang karena mereka berhasil membuat brownies kangkung dengan tekstur dan rasa yang baik.
 Kegiatan pun selesai dan ditutup oleh MC sekaligus testimony dari salah satu peserta yang mengatakan bahwa kegiatan ini snagat bermanfaat dan hasilnya pun tidak mengecewakan dan bahkan mereka ingin mencoba membuat dengan inovasi yang lain seperti bayam, wortel, dan lain-lain sesuai selera. Ibu-ibu pun berharap kegiatan seperti ini sering dilakukan agar mereka mempunyai keterampilan demi menjadi ibu rumah tangga yang produktif.

BAB III
KESIMPULAN
A.    KESIMPULAN
Pelatihan brownies kangkung ini, didasari oleh perlunya peningkatan skill masyarakat dalam bidang tertentu agar mereka bisa lebih produktif.  Ibu rumah tangga yang pada umumnya memiliki aktivitas monoton dan cenderung  hanya mengurus rumah. Maka dari itu perlu memiliki kecakpan tertentu yang dapat membuat mereka bisa menciptakan peluang usaha, dan mampu memperoleh penghasilan tambahan.  Brownies kangkung juga merupakan sebuah inovasi baru sehingga adanya pelatihan ini merupakan suatu pembuka jalan pada masyaarakat untuk bisa lebih produktif yang dapat menjadi peluang berwirausaha.

B.     EVALUASI
Berdasarkan tujuan pelatihan ini yaitu:
1.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah andragogi dengan mengaplikasikan ilmu andragogi pada masyarakat.
2.      Memberikan pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat Brownies Kangkung.
3.      Sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa pendidikan khusus kepada masyarakat.

Maka dari ketiga tujuan ini sudah dapat dilakukan evaluasi. Untuk bagian yang pertama tujuan kegiatan pelatihan ini sudah tercapai dan tidak ada hambatan. Untuk poin yang kedua memberikan pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat Brownies Kangkung. Hal ini sudah dapat tercapai dengan baik hal ini ditandai dengan antusiasnya ibu-ibu mengikuti pelatihan ini. Terakhir untuk tujuan yang ke tiga sudah tercapai akan tetapi perlu beberapa hal yang di evaluasi terutama untuk masalah persiapan dan teknis pelaksanaan pelatihan brownies kangkung ini. Akan tetapi sebagai esensi yang perlu tercapai dari kegiatan ini sudah tercapai dengan baik hal ini ditandai dengan kegembiraan para ibu-ibu ketiak mengikuti pelatihan dan mereka mengatakan kegiatan pelatihan yang dilakukan tidak mengecewakan dan sangat bermanfaat, bahkan ada yang ingin mencoba membuat brownies dengan inovasi baru seperti menggunakan bayam, wortel, dan lain-lain.

Untuk mengunduh LPJ P2M Andragogi silahkan klik di sini
Wednesday 5 October 2016
Posted by Ako Solekhudin

Contoh Proposal P2M Andragogi




A.      Pendahuluan
Pendidikan adalah suatu kebutuhan bagi manusia yang vital dalam usahanya untuk mempertahankan hidup dan mengembangkan dirinya dalam kehidupan bermasyrakat dan bernegara. Oleh karena itu pendidikan bukan hanya untuk anak-anak saja, melainkan orang dewasa dan lansia pun perlu mendapatkan pendidikan. Pendidikan untuk orang dewasa dikenal dengan islilah Andragogi. Andragogi dikena juga dengan teknologi perlibatan orang dewasa dalam pembelajaran.
Andragogi memiliki peranan yang sangat penting karena konsep pendidikan salah satunya untuk meningkatkan sumber daya manusia. Kurangnya sumber daya manusia bisa menyebabkan sulitnya mencari pekerjaan dan meningkatnya angka pengangguran, karena mereka tidak memiliki keahlian sehingga tidak bisa produktif sendiri. Dalam upaya meningkatkan produktifitas masyarakat maka diperlukan keahlian tertentu, sehingga diperlukan adanya sebuah pendidikan dalam bentuk pelatihan. Maka dari itu sebagai bentuk implementasi dari mata kuliah Andragogi penyusun membuat sebuah rencana untuk mengadakan pelatihan “Pembuatan Brownies Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.
Pelatihan membuat “Brownies Kangkung” diharapkan dapat menciptakan manfaat yang besar untuk masyarakat. Selain masyarakat punya keahlian membuat produk makanan baru, mereka bisa menciptakan peluang usaha dari produknya tersebut. Brownies kangkung ini merupakan sebuah inovasi baru yang unik dan langka. Selain itu bahan dasar pembuatannya mudah didapatkan, dan menghasilkan produk yang memilki kandungan gizi yang baik, juga memliki nilai jual.

B.       Nama Kegiatan
Adapun nama dari kegiatan yang akan dilaksanakan adalah “Pembuatan Brownies Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.

C.      Tujuan Kegiatan
Tujuan dilaksanakannya Pelatihan Pembuatan “Pembuatan Brownies Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.  adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat Brownies Kangkung.
2.      Diharapkan masyarakat memiliki keahlian untuk membuat inovasi baru dalam makanan. Sehingga mampu menciptakan peluang usaha, dan berwirausaha dengan keahlian yang dimiliki.
3.      Sebagai bentuk nyata pengabdian mahasiswa pendidikan khusus kepada masyarakat.

D.      Dasar Kegiatan
Pelatihan ini didasari oleh perlunya peningkatan skill masayarakat dalam bidang tertentu agar mereka bias produktif, khususnya ibu rumah tangga yang memilki aktivitas monoton dan cenderung  hanya mengurus rumah. Dengan memiliki keahlian untuk menciptakan inovasi baru diaharapakan bisa menjadikan peluang bagi masayrakat untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu banyaknya peluang usaha yang bisa dilakukan untuk menambah penghasilan sehari-hari, terlebih Brownies Kangkung merupakan makanan dari sebuah inovasi baru. Maka dari itu penyusun mencoba memberikan informasi tentang pembuatan Brownies Kangkung dengan harapan mereka memahami secara utuh proses pembuatan Brownies Kangkung.

E.    Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan Pembuatan Brownies Kangkung ini akan dilaksanakan pada:
Hari                 :  Sabtu
Tanggal           :  21 November 2015
Waktu             :  08.30-14.00 WIB
Tempat            : Jalan Supratman, Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler

F.       Sasaran Kegiatan
Sasaran pelatihan yaitu ibu-ibu rumah tangga sebanyak 15 orang.



G.      Susunan Kegiatan
NO
WAKTU
DURASI
KEGIATAN
PENANGGUNG JAWAB
1
08.30-09.00
30”
Breafing panitia kegiatan
Ketua Pelaksana
(Ako Solekhudin) dan sie. Acara (Nida Salma)
2
09.00-09.05
5”
Pengkondisian peserta pelatihan
MC
(Nida Salma)
3
09.05-09.10
5”
Pembukaan
MC
(Nida Salma)
4
09.10-09.20
10”
Pembacaan ayat suci Al-qur’an
MC
(Nida Salma)
5
09.20-09.30
10”
Sambutan :
1.      Ketua pelaksana
2.      Penanggung jawab kegiatan
MC
(Nida Salma)
6
09.30-09.45
15”
Pemaparan secara umum tentang pembuatan Brownies Kangkung
Ibrahim Mohammad Jamal
7
09.45-12.00
135”
Pembuatan Brownies Kangkung
Trainer (Ayu Nimas, Dara Ninggar, Eka Afriyanti, Anis Fitria)
8
12.00-12.15
15”
Tester Brownies Kangkung kepada peserta pelatihan
Trainer (Ayu Nimas, Dara Ninggar, Eka Afriyanti, Anis Fitria)
9
12.15-12.30
15”
Penutupan
MC
(Nida Salma)
10
12.30-13.00
30”
Beres-beres
Seluruh Panitia
11
13.00-13.20
20”
Solat duhur untuk panitia
Sie. Acara (Fitri Aryanti)
12
13.20-14.00
40”
Evaluasi
Seluruh Panitia dipimpin oleh ketua pelaksana

H.      Anggaran Biaya
NO
JENIS BARANG
HARGA
JUMLAH BARANG
TOTAL HARGA
1
Anggaran bahan Brownies Kangkung:
1.      Kangkung
2.      Coklat
3.      Mentega
4.      Tepung terigu
5.      Telur
6.      Baking Soda
7.      Garam
8.      Gula
9.      Keju
10.  Coklat Bubuk
11.  Emulsi


Rp3.000/ikat
Rp5.000/100 gr
Rp24.000/Kg
Rp15.000/pcs
Rp22.500/kg
Rp5.000/pcs
Rp2.000/pcs
Rp12.000/kg
Rp20.000/pcs
Rp12.000/kg
Rp20.000/pcs
Rp14.000/100gr
Rp1000/pcs


1 ikat
100 gr
½ gr
1 pcs
1 Kg
1 pcs
1 pcs
½ kg
2 pcs
1 Kg
1 Pcs
100gr
1 Pcs


Rp3.000
Rp5.000
Rp12.000
Rp15.000
Rp22.500
Rp  5.000
Rp2.000
Rp6.000
Rp40.000
Rp12.000
Rp20.000
Rp14.000
Rp1.000
2
Banner
Rp25.000

Rp25.000
3
Sertifikat
Rp2.000/lembar
30
Rp60.000
4
Biaya tak terduga
Rp50.000

Rp50.000
5
Transportasi
Rp100.000

Rp100.000
Jumlah Total
Rp321.500
I.       Susunan kepanitiaan
Ketua pelaksana          : Dr. H. Dedy Kurniadi, M.Pd.
                                      Ako Solekhudin
Sekretaris                    : Dr. Sima Mulyadi, M.Pd.
                                      Anis Fitria
Bendahara                   : Eka Afriyanti
Divisi Humas              : Firda Aini
                                      Ibrahim Mhd. Jamal
Divisi acara                 : Fitri Aryanti
                                      Nida Salma
                                      Nurmayuni Deswanti             
Trainer                         : Ayu Nimas Salmitri
                                      Eka Afriyanti
                                      Dara Ninggar
                                      Anis Fitria
J.      Modul  Pembuatan Bronis Kangkung
Alat:
1.      Kompor Gas + Gas
2.      Wajan Sedang
3.      Panci Kecil Bergagang
4.      Dandang Kukus
5.      Loyang Kue
6.      Mixer
7.      Sendok
8.      Garpu
9.      Blender
10.  Kuas
11.  Mangkok Kecil
12.  Mangkok Besar
13.  Lap Bersih
14.  Sendok Makan
15.  Sendok Teh
16.  2 Buah Saringan
Bahan:
1.      4 Butir Telur
2.      120gram Mentega
3.      150gram Gula Pasir Putih
4.      85gram Tepung Terigu
5.      70gram Coklat Balok
6.      35gram Coklat Bubuk
7.      60mL Susu Kental Manis
8.      1sdt Vanili
9.      1sdt Emulsifier
10.  1sdt Baking Powder
11.  1 Ikat Kangkung
    
  Langkah pembuatan:
1.      Buatlah (adonan 1) untuk pasta kangkung terlebih dahulu dengan cara merebus daun kangkung yang telah dipisahkan dari tangkainya dengan menambahkan sedikit garam menggunakan panci. Tiriskan kangkung yang telah direbus jika sudah matang. Blender kangkung yang sudah ditiriskan hingga menjadi pasta (adonan 1).
2.      Buatlah (adonan 2) untuk campuran adonan utama, pertama panaskan air ke dalam wajan dengan api sedang, masukan 70gram coklat balok beserta 120gram mentega ke dalam panci kecil bergagang. Setelah air di wajan mulai panas letakan panci di atas wajan, aduk adonan di dalam panci hingga mencair dan pastikan jangan sampai mendidih. Setelah adonan cair, simpan adonan di suhu ruangan terbuka.
3.      Buatlah (adonan 3) untuk adonan utama, yang harus di lakukan adalah masukan 4butir telur, 150gram gula pasir putih, 1sendok teh emulsifier dan 1sendok teh vanili ke dalam bowl mixer. Setelah itu campurkan semua adonan dengan cara memixer adonan utama (adonan 3) ini sampai warnanya putih atau pucat.
4.      Buatlah (adonan 4) untuk campuran adonan utama, masukan 1sendok teh baking powder, 85gram tepung terigu dan 35gram coklat bubuk. Campur adonan menggunakan sendok makan.
5.      Setelah (adonan 3) adonan utama sudah berwarna putih, campurkan (adonan 2) campuran adonan utama yang berisi coklat balok dan mentega kedalam (adonan 3) adonan utama.
6.      Setelah (adonan 3) adonan utama di campur dengan (adonan 2), sekarang saatnya untuk memasukan (adonan 4) campuran adonan utama ke dalam (adonan 3) dengan cara memasukannya dikit demi sedikit dan juga di ayak menggunakan saringan, dalam pemcampuan ini tetap meggunakan mixer tetapi dengan tenaga kecil
7.      Setelah (adonan 3) adonan utama sudah di campur dengan (adonan 20 dan (adonan 4) sekarang saatnya mencampurkan (adonan 1) pasta kangkung yang tadi sudah di buat. Proses pencampuran masih sama menggunakan mixer.
8.      Setelah (adonan 3) adonan utama sudah jadi (sudah di cmpur dengan adonan campuran lainnya) pisahkan 4 sendok makan (adonan 3) adonan utama ke dalam mangkok kecil kemudian campurkan 60mL susu kental manis lalu aduk manual menggunakan sendok, adonan ini di sebut sebagai (adonan 5) adonan untuk penengah brownies.
9.      Oleskan mentega menggunakan kuas ke dalam Loyang kue, kemudian taburkan tepung terigu sambil menepuk-nepuk Loyang kue hingga menyelimuti semua dinding dalam Loyang kue.
10.  Panaskan air di dalam dandang kukus. Untuk dandang yang tidak memakai air cukup letakan dandang di atas kompor gas saja. Saat pengkukusan api tidak boleh di besar atau kecilkan jika pengkukusan sedang berlangsung. Api yang digunakan harus api sedang.
11.   Sekarang saatnya untuk mengkukus adonan-adonan di atas. Yang paling pertama adalah menyapkan Loyang kue kemudian memasukan ½ (adonan 3) adonan utama. Kukus adonan ini di dalam sebuah dandang yang tadi telah di panaskan selama 10 menit dan di tutup menggunakan tutup dandang yang telah di lapisi oleh lap bersih.
12.  Setelah 10 menit angkat Loyang kue lalu timpa adonan yang telah di kukus tadi dengan (adonan 5) adonan untuk penengah brownies dengan rata di atasnya. Kukus lagi adonan selama 10 menit.
13.  Setelah 10 menit yang kedua angkat Loyang kue lagi untuk menimpa adonan yang tadi telah di kukus dengan sisa (adonan 3) adonan utama kue. Setelah itu masukan lagi ke dandang dan kukus selama 30 menit.
14.  Setelah 30 menit tusuk adonan menggunakan garpu, untuk mengecek apakah adonan sudah matang atau belum.
15.  Taburkan parutan keju di atas brownis sesuai selera
16.  Tiriskan adonan di suhu ruangan terbuka.



PENUTUP


       Demikian proposal ini kami buat sebagai bahan acuan dan kerangka dasar demi terlaksananya kegiatan yang dimaksud. Selain itu semoga proposal ini menjadi bahan pertimbanagn Bapak/ Ibu untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Atas perhatian Bapal/Ibu kami ucapakan terima kasih. 

Unduh proposal Pelatihan Pembuatan Brownies Kangkung di sini
Thursday 29 September 2016
Posted by Ako Solekhudin
Ako Solekhudin. Powered by Blogger.

- Copyright © 2013 FOXIST -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -