Posted by : Ako Solekhudin Monday 21 November 2016


Pernahkan anda byangkan jika RPP yang sudah anda buat tidak sesuai dengan kemampuan anak? atau mungkin anda sudah pernah mengalami hal tersebut, lantas apa usaha anda untuk mengatasinya?

Program Pembelajaran Individual adalah program pembelajaran yang materi ajar, metode, kurikulum, media disesuaikan dengan kemampuan dan potensi anak agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efeketif dan efisien. Program Pembelajaran Individual atau biasa disingkat menjadi PPI muncul atas filosofi tentang setiap anak merupakan individu yang unik, yang dengan keunikanya memiliki karakteristik khas, berupa kelebihan, potensi, dan kelemahan setiap anak berbeda.

Dalam pembuatan PPI harus berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan pada anak. asesmen merupakan pondasi awal dalam pembuatan PPI karena dengan melakukan asesmen, kita sebagai pendidik dapat mengetahui kemampuan, kelemahan, serta potensi yang dimiliki oleh anak, yang nantinya data asesmen diolah sebagai pengembangan dalam PPI. Karena setiap anak memiliki karakteristik yang khas, dalam pembuatan PPI seyogyanya dibuat berbeda dari setiap individu (memiliki karakteristik yang khas dari setiap program dengan individu lainya).

Untuk memudahkan guru dalam pembuatan PPI, berikut prosedur dalam membuat PPI, yaitu :

1.    Membuat isntrumen dengan melakukan 3 hal sebagai berikut:
a.    Menentukan Ruang Lingkup Asesmen
Menentukan ruang lingkup asesmen menjadi suatu hal yang penting, dikarenakan hal ini menjadikan gambaran tujuan apa yang akan kita capai. Ruang lingkup asesmen berfungsi untuk bisa memfokuskan aspek apa yang akan kita asesmen. Dengan menentukan ruang lingkup asesmen yang jelas, akan mempermudah dalam pelaksanaan asesmen. Asesmen yang kita lakukan  berfokus pada asesmen akademik, dimana dalam hal ini kegiatan asesmen berfokus pada asesmen matematika.
b.   Menentukan Kisi-kisi Asesmen
Kisi-kisi instrumen asesmen merupakan gambaran untuk menentukan butir instrumen. Hal ini berkaitan dengan ruang lingkup asesmen dan tahap perkembangan anak, karena setelah kita mempunyai ruang lingkup asesmen yang jelas maka kita akan mudah untuk menyususn kisi-kisi asesmen, dan kisi-kisi asesmen disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak.

c.    Merumuskan Butir Instrumen
Setelah membuat kisi-kisi, maka langkah selanjutnya dari kegiatan asesmen adalah merumuskan butir instrumen. Butir-butir instrumen merupakan turunan dari kisi-kisi instrumen. Butir instrumen digunakan sebagai alat untuk melakukan asesmen, maka dari itu butir instrumen bisa menjadi alat tes yang digunakan untuk menggali hambatan, kelebihan dan kebutuhan anak hingga pada akhirnya kita akan menghasilkan profil anak yang menjadi gambaran bagi seorang guru ntuk melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak.

2.    Melakukan identifikasi
Proses identifikasi merupakan kegiatan untuk mengetahui tingkat kemampuan anak secara keseluruhan. Adapun langkah-langkah yang kami lakukan dalam mengidentifikasi adalah sebagai berikut:
a.       Asesor meminta perizinan pada pihak sekolah untuk mengasesmen akademik matematika yang ditujukan kepada siswa kelas 4.
  1. Setelah mendapatkan perizinan tersebut, asesor melaksanakan kegiatan asesmen sesuai dengan  jadwal yang telah disepakati bersama.
  2. Di dalam kelas, asesor diberikan waktu hingga jam sekolah berakhir untuk mengasesmen siswa kelas satu secara keseluruhan.
  3. Asesor mencatat apa yang dilakukan selama proses asesmen berlangsung.
  4. Setelah didapat hasil asesmen secara  keseluruhan, asesor menganalisa hasil tersebut secara kuantitatif dan kualitatif.
  5. Adapun dalam kategori kuantitatif, terdapat 3 kategori seperti berikut:
Independent   : Anak mampu menjawab instrument dengan skor diantara             75% - 100% 
Instruction      : Anak mampu menjawab instrument dengan skor diantara          50% - 74% 
Frustration      : Anak mampu menjawab instrument dengan skor diantara            0% - 49%

3.      Melakukan asesmen
Asesmen dilakukan kepada anak yang dikategorikan berada pada level frustasi dari hasil identifikasi. Adapun proses asesmen ini dilakukan dengan menggunakan instrumen akademik matematika sehingga diketahui kelemahan, kelebihan dan kebutuhan anak. Proses asesmen ini sama seperti proses identifikasi, akan tetapi dilakukan dengan pengamatan yang lebih mendalam. Hingga dapat diketahui variant eror (letak kesalahan anak) dan variant strategy (cara anak melakukan pekerjaan).
4.        Analisis Kurikulum
Analisis kurikulum adalah proses dimana asesor menganalisis kurikulum yang digunakan oleh SDN (Nama SD disamarkan) untuk dijadikan suatu landasan penyelarasan kurikulum.
5.        Penyelarasan Kurikulum
Penyelarasan kurikulum dilakukan untuk menyelaraskan antara hasil asesmen yang terdiri dari kemampuan, hambatan dan kebutuhan anak dengan kurikulum yang ada di SDN (Nama SD disamarkan).
6.        Menyusun Program Semester
Penyusunan program semester bertujuan untuk membuat jadwal materi dan alokasi waktu yang diperlukan selama satu semester. Alokasi waktu yang dibuat berdasarkan tingkat kesukaran materi yang akan dipelajari.
7.        Menyusun Silabus Pembelajaran
Silabus pembelajaran berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan alat atau sumber belajar.
8.        Menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI)
Program pembelajaran idividual adalah program yang dibuat berdasarkan kebutuhan anak yang sudah disesuaikan dengan kurikulum. Program pembelajaran ini berisi tentang taraf kemampuan siswa, kebutuhan belajar siswa, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode/media, proses pembelajaran, dan penilaian.   
9.        Melakukan Implementasi Program Pembelajaran Individual

Implementasi program pembelajaran individual merupakan pelaksanaan dari program pembelajaran yang telah disusun.

Prosedur dalam pembuatan PPI bertujuan agar mempermudah guru dalam membuatnya. PPI belum banyak diimplementasikan disekolah sekolah reguler, yang mestinya PPI wajib diimplementasikan disetiap sekolah reguler, tidak hanya di sekolah khusus. karena dengan adanya PPI pembelajaran bagi anak akan sesuai dengan kemampuanya, serta tujuan dari pembelajaran itu akan tercapai.

bagi viewer or reader yang tertari mengenai PPI, dapat mengunduh contoh laporan kegiatan PPI yang sudah dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung.

unduh

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Ako Solekhudin. Powered by Blogger.

- Copyright © 2013 FOXIST -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -