Archive for 2016
Program Pembelajaran Individual
Pernahkan anda byangkan jika RPP yang sudah anda buat tidak sesuai dengan kemampuan anak? atau mungkin anda sudah pernah mengalami hal tersebut, lantas apa usaha anda untuk mengatasinya?
Program Pembelajaran Individual adalah program pembelajaran yang materi ajar, metode, kurikulum, media disesuaikan dengan kemampuan dan potensi anak agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efeketif dan efisien. Program Pembelajaran Individual atau biasa disingkat menjadi PPI muncul atas filosofi tentang setiap anak merupakan individu yang unik, yang dengan keunikanya memiliki karakteristik khas, berupa kelebihan, potensi, dan kelemahan setiap anak berbeda.
Dalam pembuatan PPI harus berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan pada anak. asesmen merupakan pondasi awal dalam pembuatan PPI karena dengan melakukan asesmen, kita sebagai pendidik dapat mengetahui kemampuan, kelemahan, serta potensi yang dimiliki oleh anak, yang nantinya data asesmen diolah sebagai pengembangan dalam PPI. Karena setiap anak memiliki karakteristik yang khas, dalam pembuatan PPI seyogyanya dibuat berbeda dari setiap individu (memiliki karakteristik yang khas dari setiap program dengan individu lainya).
Untuk memudahkan guru dalam pembuatan PPI, berikut prosedur dalam membuat PPI, yaitu :
1. Membuat
isntrumen dengan melakukan 3 hal sebagai berikut:
a. Menentukan
Ruang
Lingkup
Asesmen
Menentukan ruang lingkup asesmen menjadi suatu hal
yang penting, dikarenakan hal ini menjadikan gambaran tujuan apa yang akan kita
capai. Ruang lingkup asesmen berfungsi untuk bisa memfokuskan aspek apa yang
akan kita asesmen. Dengan menentukan ruang lingkup asesmen yang jelas, akan
mempermudah dalam pelaksanaan asesmen. Asesmen yang kita lakukan berfokus pada asesmen akademik, dimana dalam
hal ini kegiatan asesmen berfokus pada asesmen matematika.
b. Menentukan
Kisi-kisi
Asesmen
Kisi-kisi
instrumen asesmen merupakan gambaran untuk menentukan butir
instrumen. Hal ini berkaitan
dengan ruang lingkup asesmen dan tahap perkembangan anak, karena setelah kita
mempunyai ruang lingkup asesmen yang jelas maka kita akan mudah untuk menyususn
kisi-kisi asesmen, dan kisi-kisi asesmen disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak.
c. Merumuskan
Butir
Instrumen
Setelah membuat kisi-kisi, maka langkah selanjutnya dari kegiatan asesmen adalah
merumuskan butir instrumen. Butir-butir instrumen merupakan turunan dari
kisi-kisi instrumen. Butir instrumen digunakan sebagai alat untuk melakukan
asesmen, maka dari itu butir instrumen bisa menjadi alat tes yang digunakan
untuk menggali hambatan, kelebihan dan kebutuhan anak hingga pada akhirnya kita
akan menghasilkan profil anak yang menjadi gambaran bagi seorang guru ntuk
melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak.
2. Melakukan
identifikasi
Proses identifikasi merupakan kegiatan untuk
mengetahui tingkat kemampuan anak secara keseluruhan. Adapun langkah-langkah
yang kami lakukan dalam mengidentifikasi adalah sebagai berikut:
a.
Asesor meminta perizinan pada pihak
sekolah untuk mengasesmen akademik matematika yang ditujukan kepada siswa kelas
4.
- Setelah
mendapatkan perizinan tersebut, asesor melaksanakan kegiatan asesmen
sesuai dengan jadwal yang telah
disepakati bersama.
- Di dalam
kelas, asesor diberikan waktu hingga jam sekolah berakhir untuk
mengasesmen siswa kelas satu secara keseluruhan.
- Asesor
mencatat apa yang dilakukan selama proses asesmen berlangsung.
- Setelah
didapat hasil asesmen secara
keseluruhan, asesor menganalisa hasil tersebut secara kuantitatif
dan kualitatif.
- Adapun dalam
kategori kuantitatif, terdapat 3 kategori seperti berikut:
Independent : Anak mampu menjawab instrument dengan skor diantara 75% - 100%
Instruction : Anak mampu menjawab instrument dengan skor diantara 50% - 74%
Frustration : Anak mampu menjawab instrument dengan skor diantara 0% - 49%
3. Melakukan
asesmen
Asesmen dilakukan kepada anak yang dikategorikan
berada pada level frustasi dari hasil identifikasi. Adapun proses asesmen ini
dilakukan dengan menggunakan instrumen akademik matematika sehingga diketahui kelemahan, kelebihan dan kebutuhan
anak. Proses asesmen ini sama seperti proses identifikasi, akan tetapi dilakukan
dengan pengamatan yang lebih mendalam. Hingga dapat diketahui variant eror (letak kesalahan anak) dan variant strategy (cara anak melakukan
pekerjaan).
4.
Analisis
Kurikulum
Analisis
kurikulum adalah proses dimana asesor menganalisis kurikulum yang digunakan
oleh SDN (Nama SD disamarkan) untuk dijadikan suatu landasan penyelarasan
kurikulum.
5.
Penyelarasan
Kurikulum
Penyelarasan
kurikulum dilakukan untuk menyelaraskan antara hasil asesmen yang terdiri dari
kemampuan, hambatan dan kebutuhan anak dengan kurikulum yang ada di SDN (Nama
SD disamarkan).
6.
Menyusun
Program Semester
Penyusunan
program semester bertujuan untuk membuat jadwal materi dan alokasi waktu yang
diperlukan selama satu semester. Alokasi waktu yang dibuat berdasarkan tingkat
kesukaran materi yang akan dipelajari.
7.
Menyusun
Silabus Pembelajaran
Silabus
pembelajaran berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan alat atau
sumber belajar.
8.
Menyusun
Program Pembelajaran Individual (PPI)
Program
pembelajaran idividual adalah program yang dibuat berdasarkan kebutuhan anak
yang sudah disesuaikan dengan kurikulum. Program pembelajaran ini berisi
tentang taraf kemampuan siswa, kebutuhan belajar siswa, indikator, tujuan pembelajaran,
materi, metode/media, proses pembelajaran, dan penilaian.
9.
Melakukan
Implementasi Program Pembelajaran Individual
Implementasi
program pembelajaran individual merupakan pelaksanaan dari program pembelajaran
yang telah disusun.
bagi viewer or reader yang tertari mengenai PPI, dapat mengunduh contoh laporan kegiatan PPI yang sudah dilakukan di salah satu Sekolah Dasar di Kabupaten Bandung.
unduh
LPJ P2M Andragogi
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pendidikan adalah
suatu kebutuhan bagi manusia yang vital dalam usahanya untuk mempertahankan
hidup dan mengembangkan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Oleh karena itu pendidikan bukan hanya untuk anak-anak saja, melainkan orang
dewasa, dan lansia pun perlu mendapatkan pendidikan. Pendidikan untuk orang
dewasa dikenal dengan islilah Andragogi. Andragogi dikenal juga dengan
teknologi perlibatan orang dewasa dalam pembelajaran.
Andragogi memiliki
peranan yang sangat penting karena konsep pendidikan salah satunya untuk
meningkatkan sumber daya manusia. Kurangnya sumber daya manusia bisa
menyebabkan sulitnya mencari pekerjaan dan meningkatnya angka pengangguran,
karena mereka tidak memiliki keahlian sehingga tidak bisa produktif sendiri.
Dalam upaya meningkatkan produktifitas masyarakat maka diperlukan keahlian
tertentu, sehingga diperlukan adanya sebuah pendidikan dalam bentuk pelatihan.
Maka dari itu sebagai bentuk implementasi dari mata kuliah Andragogi, penyusun
membuat sebuah rencana untuk mengadakan pelatihan “Pembuatan Brownies Kangkung:
Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.
Pelatihan membuat “Brownies Kangkung”
diharapkan dapat menciptakan manfaat yang besar untuk masyarakat. Selain
masyarakat punya keahlian membuat produk makanan baru, mereka bisa menciptakan
peluang usaha dari produknya tersebut. Brownies kangkung ini merupakan sebuah
inovasi baru yang unik dan langka. Selain itu bahan dasar pembuatannya mudah
didapatkan, dan menghasilkan produk yang memilki kandungan gizi yang baik, juga
memiliki nilai jual.
B.
TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Pelatihan Pembuatan
“Pembuatan Brownies Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif
Makanan Sehat”. adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi
tugas mata kuliah andragogi dengan mengaplikasikan ilmu andragogi pada
masyarakat.
2. Memberikan
pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat
Brownies Kangkung.
3. Sebagai bentuk
nyata pengabdian mahasiswa pendidikan khusus kepada masyarakat.
BAB II
PELAKSANAAN
A.
Nama
Kegiatan
Adapun nama kegiatan ini adalah Pengabdian
Pada Masyarakat (P2M) berupa pelatihan membuat brownies kangkung sebagai
inovasi pangan lokal kaya gizi.
B.
Waktu
dan Tempat Kegiatan
1. Waktu
: Sabtu, 21 November
2015
2.
Tempat :Jalan Supratman, Kelurahan
Cihaur Geulis, Kecamatan Cibeunying
kaler
C.
Sasaran
Kegiatan
Adapun yang menjadi sasaran dalam kegiatan
Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) ini adalah orang dewasa tepatnya ibu rumah
tangga sebanyak 11 orang dari 15 orang target.
D.
Prosedur
Pelaksanaan
Pada
pelatihan ini panitia beranggotakan 10 orang. Saat pelaksanaan seluruh panitia
bekerja sesuai dengan perannya. Adapun pembagiaan tugas saat pelaksanaan yaitu;
-
2 orang sebagai pelatih
utama (trainer utama), yang bertugas mengarahkan peserta terkait langkah-langkah
dan praktek membuat brownies kangkung.
-
6 orang sebagai pelatih
pendamping (trainer pendamping), yang bertugas untuk mendampingi peserta
pelatihan ketika terjadi kebingungan.
-
1 orang dokumentator,
yang bertugas untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan dari awal hingga
selesai.
-
1 orang
mengatur/mengkondisikan jalannya kegiatan (MC), yang bertugas untuk mengatur
jalannya kegiatan dan mengkondisikan peserta serta pelatih (trainer).
Adapun jumlah peserta pelatihan yaitu
sebanyak 11 orang. 11 orang tersebut dibagi menjadi dua kelompok dengan
masing-masingnya adalah 5 dan 6 yang didampingi oleh 3 trainer untuk
masing-masing kelompok.
Proses pelatihan dilakukan secara
bersama-sama dengan 2 orang instruktur atau pelatih utama yang memimpin
pembuatan brownies kangkung dari bahan mentah hingga menjadi brownies kangkung
yang siap dimakan. Instruktur atau pelatih utama inilah yang memberi pengarahan
kepada peserta pelatihan terkait langkah-langkah dalam pembuatan brownies
tersebut sembari instruktur atau pelatih utama juga ikut melakukannya. Sehingga
pada saat pelatihan ketika peserta pelatihan kurang memahami instruksi yang
diberikan maka mereka dapat melihat langsung seperti apa prosesnya yang
dilakukan oleh instruktur atau pelatih utama. Selain itu mereka juga dapat
bertanya kepada para trainer pendamping yang ada di masing-masing kelompok.
E.
Deskripsi
Kegiatan
Kegiatan P2M ini dilaksanakan pada pukul
10.45 yang diawali dengan pembukaan oleh MC, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan
singkat tujuan kegiatan dengan membuat brownies kangkung, serta pembagian
kelompok dalam membuat brownies kangkung. Dikarenaka peserta yang hadir
sebanyak 11 orang, maka peserta dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing
kelompokya terdiri dari 5 dan 6 orang. Kegiatan ini berlangsung selama kurang
lebih 2 jam, sehingga kegiatan ini berakhir pada pukul 13.00.
Peserta sangat antusias dalam kegiatan
ini, terlihat dari banyaknya peserta yang menanyakan kepada panitia terkait
brownies kangkung, bahkan ada yang menanyakan selain kangkung brownies dapat
diinovasi dari sayuran atau buah-buahan apa saja. Namun tak hanya itu, bahkan
ada peserta yang sharing tentang anak berkebutuhan khusus yang ada disekitar
rumahnya, sehingga panitia dan peserta terlihat akrab.
Terlihat baik kerjasama antar anggota
kelompok dalam pembuatan brownies kangkung, ibu-ibu saling berbagi tugas
sehingga tidak ada peserta yang bosan atau merasa tidak ada pekerjaan. Saat
proses pembuatan brownies kangkung terlihat canda antar anggota kelompok, kedua
kelompok terlihat sangat kompak sekali, bahkan kedua kelompok saling bersaing
secara sehat untuk dapat membuat brownies kangkung dengan rasa yang sempurna.
Proses demi proses terlewati, hingga sampailah pada proses pengukusan brownies
yang membutuhkan waktu cukup lama. Agar tidak kosong panitia pun membuka sesi
diskusi terkait apapun. Ibu-ibu pun antusias, kebanyakan dari mereka menanyakan
tentang anak berkebutuhan khusus dan cerita tentang anak berkebutuhan khusus
yang ada disekitar rumah mereka.
Setelah beberapa menit, brownies pun matang.
Masing-masing kelompok tidak sabar melihat hasil brownies kangkung tersebut.
Kedua kelompok segera mengangkat dan meletakkannya dipiring. Setelah itu mereka
pun memotongnya dan segera mencicipi. Ternyata hasil brownies kangkung pada
kedua kelompok tidak sama, karena ternyata salah satu kelompok menghasilkan
brownies dengan tekstur sangat lembut dan rasa yang pas dibanding dengan
kelompok lain. Ibu-ibu pun terlihat senang karena mereka berhasil membuat
brownies kangkung dengan tekstur dan rasa yang baik.
Kegiatan pun selesai dan
ditutup oleh MC sekaligus testimony dari salah satu peserta yang mengatakan
bahwa kegiatan ini snagat bermanfaat dan hasilnya pun tidak mengecewakan dan
bahkan mereka ingin mencoba membuat dengan inovasi yang lain seperti bayam, wortel,
dan lain-lain sesuai selera. Ibu-ibu pun berharap kegiatan seperti ini sering
dilakukan agar mereka mempunyai keterampilan demi menjadi ibu rumah tangga yang
produktif.
BAB
III
KESIMPULAN
A.
KESIMPULAN
Pelatihan brownies kangkung
ini, didasari oleh perlunya peningkatan skill masyarakat dalam bidang tertentu
agar mereka bisa lebih produktif. Ibu
rumah tangga yang pada umumnya memiliki aktivitas monoton dan cenderung hanya mengurus rumah. Maka dari itu perlu
memiliki kecakpan tertentu yang dapat membuat mereka bisa menciptakan peluang
usaha, dan mampu memperoleh penghasilan tambahan. Brownies kangkung juga merupakan sebuah
inovasi baru sehingga adanya pelatihan ini merupakan suatu pembuka jalan pada
masyaarakat untuk bisa lebih produktif yang dapat menjadi peluang berwirausaha.
B.
EVALUASI
Berdasarkan tujuan pelatihan ini yaitu:
1. Untuk memenuhi
tugas mata kuliah andragogi dengan mengaplikasikan ilmu andragogi pada
masyarakat.
2. Memberikan
pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat
Brownies Kangkung.
3. Sebagai bentuk
nyata pengabdian mahasiswa pendidikan khusus kepada masyarakat.
Maka dari ketiga tujuan ini sudah dapat dilakukan evaluasi. Untuk bagian
yang pertama tujuan kegiatan pelatihan ini sudah tercapai dan tidak ada
hambatan. Untuk poin yang kedua memberikan pengalaman kepada masyarakat
khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat
Brownies Kangkung. Hal ini sudah dapat tercapai dengan baik hal ini ditandai
dengan antusiasnya ibu-ibu mengikuti pelatihan ini. Terakhir untuk tujuan yang
ke tiga sudah tercapai akan tetapi perlu beberapa hal yang di evaluasi terutama
untuk masalah persiapan dan teknis pelaksanaan pelatihan brownies kangkung ini.
Akan tetapi sebagai esensi yang perlu tercapai dari kegiatan ini sudah tercapai
dengan baik hal ini ditandai dengan kegembiraan para ibu-ibu ketiak mengikuti
pelatihan dan mereka mengatakan kegiatan pelatihan yang dilakukan tidak mengecewakan
dan sangat bermanfaat, bahkan ada yang ingin mencoba membuat brownies dengan
inovasi baru seperti menggunakan bayam, wortel, dan lain-lain.
Untuk mengunduh LPJ P2M Andragogi silahkan klik di sini
Contoh Proposal P2M Andragogi
A.
Pendahuluan
Pendidikan
adalah suatu kebutuhan bagi manusia yang vital dalam usahanya untuk
mempertahankan hidup dan mengembangkan dirinya dalam kehidupan bermasyrakat dan
bernegara. Oleh karena itu pendidikan bukan hanya untuk anak-anak saja,
melainkan orang dewasa dan lansia pun perlu mendapatkan pendidikan. Pendidikan
untuk orang dewasa dikenal dengan islilah Andragogi. Andragogi dikena juga
dengan teknologi perlibatan orang dewasa dalam pembelajaran.
Andragogi memiliki
peranan yang sangat penting karena konsep pendidikan salah satunya untuk
meningkatkan sumber daya manusia. Kurangnya sumber daya manusia bisa
menyebabkan sulitnya mencari pekerjaan dan meningkatnya angka pengangguran,
karena mereka tidak memiliki keahlian sehingga tidak bisa produktif sendiri.
Dalam upaya meningkatkan produktifitas masyarakat maka diperlukan keahlian
tertentu, sehingga diperlukan adanya sebuah pendidikan dalam bentuk pelatihan.
Maka dari itu sebagai bentuk implementasi dari mata kuliah Andragogi penyusun
membuat sebuah rencana untuk mengadakan pelatihan “Pembuatan Brownies Kangkung:
Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.
Pelatihan membuat “Brownies Kangkung” diharapkan dapat
menciptakan manfaat yang besar untuk masyarakat. Selain masyarakat punya
keahlian membuat produk makanan baru, mereka bisa menciptakan peluang usaha
dari produknya tersebut. Brownies kangkung ini merupakan sebuah inovasi baru
yang unik dan langka. Selain itu bahan dasar pembuatannya mudah didapatkan, dan
menghasilkan produk yang memilki kandungan gizi yang baik, juga memliki nilai
jual.
B.
Nama Kegiatan
Adapun nama dari kegiatan yang
akan dilaksanakan adalah “Pembuatan Brownies
Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif Makanan Sehat”.
C.
Tujuan Kegiatan
Tujuan dilaksanakannya Pelatihan Pembuatan
“Pembuatan Brownies Kangkung: Inovasi Pangan Lokal Kaya Gizi Sebagai Alternatif
Makanan Sehat”. adalah sebagai berikut:
1. Memberikan
pengalaman kepada masyarakat khususnya ibu rumah tangga tentang bagaimana membuat
Brownies Kangkung.
2. Diharapkan
masyarakat memiliki keahlian untuk membuat inovasi baru dalam makanan. Sehingga
mampu menciptakan peluang usaha, dan berwirausaha dengan keahlian yang
dimiliki.
3. Sebagai bentuk
nyata pengabdian mahasiswa pendidikan khusus kepada masyarakat.
D.
Dasar Kegiatan
Pelatihan ini didasari oleh perlunya peningkatan skill masayarakat dalam bidang tertentu agar mereka bias produktif,
khususnya ibu rumah tangga yang memilki aktivitas monoton dan cenderung hanya mengurus rumah. Dengan memiliki
keahlian untuk menciptakan inovasi baru diaharapakan bisa menjadikan peluang
bagi masayrakat untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Selain itu
banyaknya peluang usaha yang bisa dilakukan untuk menambah penghasilan
sehari-hari, terlebih Brownies Kangkung merupakan makanan dari sebuah inovasi
baru. Maka dari itu penyusun mencoba memberikan informasi tentang pembuatan Brownies
Kangkung dengan harapan mereka memahami secara utuh proses pembuatan Brownies
Kangkung.
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan Pembuatan
Brownies Kangkung ini akan dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu
Tanggal :
21 November 2015
Waktu : 08.30-14.00 WIB
Tempat : Jalan Supratman, Kelurahan
Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler
F.
Sasaran Kegiatan
Sasaran pelatihan
yaitu ibu-ibu rumah tangga sebanyak 15 orang.
G.
Susunan Kegiatan
NO
|
WAKTU
|
DURASI
|
KEGIATAN
|
PENANGGUNG
JAWAB
|
1
|
08.30-09.00
|
30”
|
Breafing panitia
kegiatan
|
Ketua Pelaksana
(Ako Solekhudin)
dan sie. Acara (Nida Salma)
|
2
|
09.00-09.05
|
5”
|
Pengkondisian
peserta pelatihan
|
MC
(Nida Salma)
|
3
|
09.05-09.10
|
5”
|
Pembukaan
|
MC
(Nida Salma)
|
4
|
09.10-09.20
|
10”
|
Pembacaan ayat
suci Al-qur’an
|
MC
(Nida Salma)
|
5
|
09.20-09.30
|
10”
|
Sambutan :
1. Ketua
pelaksana
2. Penanggung
jawab kegiatan
|
MC
(Nida Salma)
|
6
|
09.30-09.45
|
15”
|
Pemaparan secara
umum tentang pembuatan Brownies Kangkung
|
Ibrahim Mohammad
Jamal
|
7
|
09.45-12.00
|
135”
|
Pembuatan Brownies
Kangkung
|
Trainer (Ayu
Nimas, Dara Ninggar, Eka Afriyanti, Anis Fitria)
|
8
|
12.00-12.15
|
15”
|
Tester Brownies
Kangkung kepada peserta pelatihan
|
Trainer (Ayu
Nimas, Dara Ninggar, Eka Afriyanti, Anis Fitria)
|
9
|
12.15-12.30
|
15”
|
Penutupan
|
MC
(Nida Salma)
|
10
|
12.30-13.00
|
30”
|
Beres-beres
|
Seluruh Panitia
|
11
|
13.00-13.20
|
20”
|
Solat duhur
untuk panitia
|
Sie. Acara
(Fitri Aryanti)
|
12
|
13.20-14.00
|
40”
|
Evaluasi
|
Seluruh Panitia
dipimpin oleh ketua pelaksana
|
H.
Anggaran
Biaya
NO
|
JENIS BARANG
|
HARGA
|
JUMLAH BARANG
|
TOTAL HARGA
|
1
|
Anggaran bahan Brownies
Kangkung:
1.
Kangkung
2.
Coklat
3.
Mentega
4.
Tepung terigu
5.
Telur
6.
Baking Soda
7.
Garam
8.
Gula
9.
Keju
10.
Coklat Bubuk
11.
Emulsi
|
Rp3.000/ikat
Rp5.000/100 gr
Rp24.000/Kg
Rp15.000/pcs
Rp22.500/kg
Rp5.000/pcs
Rp2.000/pcs
Rp12.000/kg
Rp20.000/pcs
Rp12.000/kg
Rp20.000/pcs
Rp14.000/100gr
Rp1000/pcs
|
1 ikat
100 gr
½ gr
1 pcs
1 Kg
1 pcs
1 pcs
½ kg
2 pcs
1 Kg
1 Pcs
100gr
1 Pcs
|
Rp3.000
Rp5.000
Rp12.000
Rp15.000
Rp22.500
Rp 5.000
Rp2.000
Rp6.000
Rp40.000
Rp12.000
Rp20.000
Rp14.000
Rp1.000
|
2
|
Banner
|
Rp25.000
|
Rp25.000
|
|
3
|
Sertifikat
|
Rp2.000/lembar
|
30
|
Rp60.000
|
4
|
Biaya tak terduga
|
Rp50.000
|
Rp50.000
|
|
5
|
Transportasi
|
Rp100.000
|
Rp100.000
|
|
Jumlah Total
|
Rp321.500
|
I.
Susunan
kepanitiaan
Ketua pelaksana : Dr. H.
Dedy Kurniadi, M.Pd.
Ako Solekhudin
Sekretaris : Dr.
Sima Mulyadi, M.Pd.
Anis Fitria
Bendahara : Eka
Afriyanti
Divisi Humas : Firda Aini
Ibrahim Mhd. Jamal
Divisi acara : Fitri Aryanti
Nida Salma
Nurmayuni Deswanti
Trainer : Ayu
Nimas Salmitri
Eka Afriyanti
Dara Ninggar
Anis Fitria
J.
Modul Pembuatan Bronis Kangkung
Alat:
1.
Kompor Gas + Gas
2.
Wajan Sedang
3.
Panci Kecil Bergagang
4.
Dandang Kukus
5.
Loyang Kue
6.
Mixer
7.
Sendok
8.
Garpu
9.
Blender
10. Kuas
11. Mangkok Kecil
12. Mangkok Besar
13. Lap Bersih
14. Sendok Makan
15. Sendok Teh
16. 2 Buah Saringan
|
Bahan:
1.
4 Butir Telur
2.
120gram Mentega
3.
150gram Gula Pasir Putih
4.
85gram Tepung Terigu
5.
70gram Coklat Balok
6.
35gram Coklat Bubuk
7.
60mL Susu Kental Manis
8.
1sdt Vanili
9.
1sdt Emulsifier
10. 1sdt Baking Powder
11. 1 Ikat Kangkung
|
Langkah
pembuatan:
1.
Buatlah
(adonan 1) untuk pasta kangkung terlebih dahulu dengan cara merebus daun kangkung
yang telah dipisahkan dari tangkainya dengan menambahkan sedikit garam
menggunakan panci. Tiriskan kangkung yang telah direbus jika sudah matang.
Blender kangkung yang sudah ditiriskan hingga menjadi pasta (adonan 1).
2.
Buatlah
(adonan 2) untuk campuran adonan utama, pertama panaskan air ke dalam wajan
dengan api sedang, masukan 70gram coklat balok beserta 120gram mentega ke dalam
panci kecil bergagang. Setelah air di wajan mulai panas letakan panci di atas wajan,
aduk adonan
di dalam panci hingga mencair dan pastikan jangan sampai mendidih. Setelah adonan cair, simpan adonan di suhu ruangan
terbuka.
3.
Buatlah
(adonan 3) untuk adonan utama, yang harus di lakukan adalah masukan 4butir
telur, 150gram gula pasir putih, 1sendok teh emulsifier dan 1sendok teh vanili
ke dalam bowl mixer. Setelah itu campurkan semua adonan dengan cara memixer
adonan utama (adonan 3) ini sampai warnanya putih atau pucat.
4.
Buatlah
(adonan 4) untuk campuran adonan utama, masukan 1sendok teh baking powder,
85gram tepung terigu dan 35gram coklat bubuk. Campur adonan menggunakan sendok
makan.
5.
Setelah
(adonan 3) adonan utama sudah berwarna putih, campurkan (adonan 2) campuran
adonan utama yang berisi coklat balok dan mentega kedalam (adonan 3) adonan
utama.
6.
Setelah
(adonan 3) adonan utama di campur dengan (adonan 2), sekarang saatnya untuk
memasukan (adonan 4) campuran adonan utama ke dalam (adonan 3) dengan cara
memasukannya dikit demi sedikit dan juga di ayak menggunakan saringan, dalam
pemcampuan ini tetap meggunakan mixer tetapi dengan tenaga kecil
7.
Setelah
(adonan 3) adonan utama sudah di campur dengan (adonan 20 dan (adonan 4)
sekarang saatnya mencampurkan (adonan 1) pasta kangkung yang tadi sudah di
buat. Proses pencampuran masih sama menggunakan mixer.
8.
Setelah
(adonan 3) adonan utama sudah jadi (sudah di cmpur dengan adonan campuran
lainnya) pisahkan 4 sendok makan (adonan 3) adonan utama ke dalam mangkok kecil
kemudian campurkan 60mL susu kental manis lalu aduk manual menggunakan sendok,
adonan ini di sebut sebagai (adonan 5) adonan untuk penengah brownies.
9.
Oleskan
mentega menggunakan kuas ke dalam Loyang kue, kemudian taburkan tepung terigu
sambil menepuk-nepuk Loyang kue hingga menyelimuti semua dinding dalam Loyang
kue.
10. Panaskan air di dalam dandang kukus. Untuk dandang
yang tidak memakai air cukup letakan dandang di atas kompor gas saja. Saat
pengkukusan api tidak boleh di besar atau kecilkan jika pengkukusan sedang
berlangsung. Api yang digunakan harus api sedang.
11. Sekarang
saatnya untuk mengkukus adonan-adonan di atas. Yang paling pertama adalah
menyapkan Loyang kue kemudian memasukan ½ (adonan 3) adonan utama. Kukus adonan
ini di dalam sebuah dandang yang tadi telah di panaskan selama 10 menit dan di
tutup menggunakan tutup dandang yang telah di lapisi oleh lap bersih.
12. Setelah 10 menit angkat Loyang kue lalu timpa adonan
yang telah di kukus tadi dengan (adonan 5) adonan untuk penengah brownies
dengan rata di atasnya. Kukus lagi adonan selama 10 menit.
13. Setelah 10 menit yang kedua angkat Loyang kue lagi
untuk menimpa adonan yang tadi telah di kukus dengan sisa (adonan 3) adonan
utama kue. Setelah itu masukan lagi ke dandang dan kukus selama 30 menit.
14. Setelah 30 menit tusuk adonan menggunakan garpu,
untuk mengecek apakah adonan sudah matang atau belum.
15. Taburkan parutan keju di atas brownis sesuai selera
16. Tiriskan adonan di suhu ruangan terbuka.
PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebagai bahan acuan dan
kerangka dasar demi terlaksananya kegiatan yang dimaksud. Selain itu semoga
proposal ini menjadi bahan pertimbanagn Bapak/ Ibu untuk berpartisipasi dalam
kegiatan ini. Atas perhatian Bapal/Ibu kami ucapakan terima kasih.
Unduh proposal Pelatihan Pembuatan Brownies Kangkung di sini
Ako Solekhudin. Powered by Blogger.